TEORI
ASAM BASA
Teori
asam basa Arrhenius:
- Asam adalah zat yang menghasilkan ion hidrogen dalam larutan.
- Basa adalah zat yang menghasilkan ion hidroksida dalam larutan.
Penetralan terjadi karena ion
hidrogen dan ion hidroksida bereaksi untuk menghasilkan air.
Pembatasan teori
Asam hidroklorida (asam klorida)
dinetralkan oleh kedua larutan natrium hidroksida dan larutan amonia. Pada
kedua kasus tersebut, kita akan memperoleh larutan tak berwarna yang dapat kamu
kristalisasi untuk mendapatkan garam berwarna putih – baik itu natrium klorida
maupun amonium klorida.
Keduanya jelas merupakan reaksi yang
sangat mirip. Persamaan lengkapnya adalah:
Pada kasus natrium hidroksida, ion
hidrogen dari asam bereaksi dengan ion hidroksida dari natrium hidroksida –
sejalan dengan teori Arrhenius.
Akan tetapi, pada kasus amonia,
tidak muncul ion hidroksida sedikit pun!
Kita bisa memahami hal ini
dengan mengatakan bahwa amonia bereaksi dengan air yang melarutkan amonia
tersebut untuk menghasilkan ion amonium dan ion hidroksida:
Reaksi ini merupakan reaksi
reversibel, dan pada larutan amonia encer yang khas, sekitar 99% sisa amonia
ada dalam bentuk molekul amonia. Meskipun demikian, pada reaksi tersebut
terdapat ion hidroksida, dan kita dapat menyelipkan ion hidroksida ini ke dalam
teori Arrhenius.
Akan tetapi, reaksi yang sama juga
terjadi antara gas amonia dan gas hidrogen klorida.
Pada kasus ini, tidak terdapat ion
hidrogen atau ion hidroksida dalam larutan – karena bukan merupakan suatu
larutan. Teori Arrhenius tidak menghitung reaksi ini sebagai reaksi asam-basa,
meskipun pada faktanya reaksi tersebut menghasilkan produk yang sama seperti
ketika dua zat tersebut berada dalam larutan. Ini adalah sesuatu hal yang lucu!
Teori
asam dan basa Bronsted-Lowry:
- Asam adalah donor proton (ion hidrogen).
- Basa adalah akseptor proton (ion hidrogen).
Hubungan antara teori Bronsted-Lowry
dan teori Arrhenius
Teori Bronsted-Lowry tidak
berlawanan dengan teori Arrhenius – Teori Bronsted-Lowry merupakan perluasan
teori Arrhenius.
Ion hidroksida tetap berlaku sebagai
basa karena ion hidroksida menerima ion hidrogen dari asam dan membentuk air.
Asam menghasilkan ion hidrogen dalam
larutan karena asam bereaksi dengan molekul air melalui pemberian sebuah proton
pada molekul air.
Ketika gas hidrogen klorida
dilarutkan dalam air untuk menghasilkan asam hidroklorida, molekul hidrogen
klorida memberikan sebuah proton (sebuah ion hidrogen) ke molekul air. Ikatan
koordinasi (kovalen dativ) terbentuk antara satu pasangan mandiri pada oksigen
dan hidrogen dari HCl. Menghasilkan ion hidroksonium, H3O+.
Ketika asam yang terdapat dalam
larutan bereaksi dengan basa, yang berfungsi sebagai asam sebenarnya adalah ion
hidroksonium. Sebagai contoh, proton ditransferkan dari ion hidroksonium ke ion
hidroksida untuk mendapatkan air.
Tampilan elektron terluar, tetapi
mengabaikan elektron pada bagian yang lebih dalam:
Adalah sesuatu hal yang penting
untuk mengatakan bahwa meskipun anda berbicara tentang ion hidrogen dalam suatu
larutan, H+(aq), sebenarnya anda sedang membicarakan ion
hidroksonium.
Permasalahan hidrogen klorida /
amonia
Hal ini bukanlah suatu masalah yang
berlarut-larut dengan menggunakan teori Bronsted-Lowry. Apakah anda sedang
membicarakan mengenai reaksi pada keadaan larutan ataupun pada keadaan gas,
amonia adalah basa karena amonia menerima sebuah proton (sebuah ion hidrogen).
Hidrogen menjadi tertarik ke pasangan mandiri pada nitrogen yang terdapat pada
amonia melalui sebuah ikatan koordinasi.
Jika amonia berada dalam larutan,
amonia menerima sebuah proton dari ion hidroksonium:
Jika reaksi terjadi pada keadaan
gas, amonia menerima sebuah proton secara langsung dari hidrogen klorida:
Cara yang lain, amonia berlaku
sebagai basa melalui penerimaan sebuah ion hidrogen dari asam.
Pasangan konjugasi
Ketika hidrogen klorida dilarutkan
dalam air, hampir 100% hidrogen klorida bereaksi dengan air menghasilkan ion
hidroksonium dan ion klorida. Hidrogen klorida adalah asam kuat, dan kita
cenderung menuliskannya dalam reaksi satu arah:
Pada faktanya, reaksi antara HCl dan
air adalah reversibel, tetapi hanya sampai pada tingkatan yang sangat kecil.
Supaya menjadi bentuk yang lebih umum, asam dituliskan dengan HA, dan reaksi
berlangsung reversibel.
Perhatikan reaksi ke arah depan:
- HA adalah asam karena HA mendonasikan sebuah proton (ion hidrogen) ke air.
- Air adalah basa karena air menerima sebuah proton dari HA.
Akan tetapi ada juga reaksi
kebalikan antara ion hidroksonium dan ion A-:
- H3O+ adalah asam karena H3O+ mendonasikan sebuah proton (ion hidrogen) ke ion A-.
- Ion A- adalah basa karena A- menerima sebuah proton dari H3O+.
Reaksi reversibel mengandung dua
asam dan dua basa. Kita dapat menganggapnya berpasangan, yang disebut pasangan
konjugasi.
Ketika asam, HA, kehilangan sebuah
proton asam tersebut membentuk sebuah basa A-. Ketika sebuah basa, A-,
menerima kembali sebuah proton, basa tersebut kembali berubah bentuk menjadi
asam, HA. Keduanya adalah pasangan konjugasi.
Anggota pasangan konjugasi berbeda
antara satu dengan yang lain melalui kehadiran atau ketidakhadiran ion hidrogen
yang dapat ditransferkan.
Jika anda berfikir mengenai HA
sebagai asam, maka A- adalah sebagai basa konjugasinya.
Jika anda memperlakukan A-
sebagai basa, maka HA adalah sebagai asam konjugasinya.
Air dan ion hidroksonium juga
merupakan pasangan konjugasi. Memperlakukan air sebagai basa, ion hidroksonium
adalah asam konjugasinya karena ion hidroksonium memiliki kelebihan ion
hidrogen yang dapat diberikan lagi.
Memperlakukan ion hidroksonium
sebagai asam, maka air adalah sebagai basa konjugasinya. Air dapat menerima
kembali ion hidrogen untuk membentuk kembali ion hidroksonium.
Contoh yang kedua mengenai pasangan
konjugasi
Berikut ini adalah reaksi antara
amonia dan air yang telah kita lihat sebelumnya:
Hal pertama yang harus diperhatikan
adalah forward reaction terlebih dahulu. Amonia adalah basa karena amonia
menerima ion hidrogen dari air. Ion amonium adalah asam konjugasinya – ion
amonium dapat melepaskan kembali ion hidrogen tersebut untuk membentuk kembali
amonia.
Air berlaku sebagai asam, dan basa
konjugasinya adalah ion hidroksida. Ion hidroksida dapat menerima ion hidrogen
untuk membentuk air kembali.
Perhatikanlah hal ini pada tinjauan
yang lain, ion amonium adalah asam, dan amonia adalah basa konjugasinya. Ion
hidroksida adalah basa dan air adalah asam konjugasinya.
Zat amfoter
Anda mungkin memperhatikan (atau
bahkan mungkin juga tidak memperhatikan!) bahwa salah satu dari dua contoh di
atas, air berperilaku sebagai basa, tetapi di lain pihak air berperilaku
sebagai asam.
Suatu zat yang dapat berperilaku
baik sebagai asam atau sebagai basa digambarkan sebagai amfoter.
Teori asam dan basa Lewis
Teori ini memperluas pemahaman anda
mengenai asam dan basa.
Teori
- Asam adalah akseptor pasangan elektron.
- Basa adalah donor pasangan elektron.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar